Go To Rindam
Kamis – 20 – oktober - 2011
Rindam VI/ MULAWARMAN yang bertempat di seberang bandara Syamsoedin
Noor adalah salah satu lembaga pendidikan yang mencetak para siswa menjadi
KADER pembela Negara.
Pergi kesana bukan berarti tanpa tujuan, kami diberi kesempatan
atau lebih tepatnya Amanah untuk mengikuti pelatihan “Building Caracter” yang
diselenggarakan oleh salah satu Instansi yang memberikan Beastudi, perusahaan
batu bara di kalimantan selatan (Arutmin)- EFFORT (educare fund for the
talent).
Dalam perjalanan, Rizki air hujan di limpahkan di Banjarmasin,
sesampainya di kampus tempat yang telah di tentukan, tiga alat trasportasi
telah menunggu, dua truk dan bis milik Rindam warnanya hijau lumut. Tanpa
menunggu lama, ketika hujan sudah mulai reda kami langsung di berangkatkan,
kurang lebih empat puluh lima menit, kami telah sampai di markas besar RINDAM
VI/MULAWARMAN, memasuki halaman pertama kami di sambut dengan slogan “
Ragu-ragu lebih baik kembali “ (hhhmmm,,,,ironi yang jelas ).
Pelatihan yang hanya akan berlangsung tiga hari dua malam itu tak
cukup kata komandan Subagyo penjelasannya dalam acara upacara pembukaan, tapi
setidaknya ada gambaran yang akan memberi pengalaman untuk kami sebagai
generasi muda yang mulai merosot nilai rasa nasionalismenya, itu juga yang
menjadi alasan pertama mengapa kami di beri pelatihan yang di tempatkan di
Rindam ini.
Disana kami diberi tahu tentang tata cara dalam melakukan setiap
aktifitas, salah satunya adalah masuk ruangan apapun (kecuali kamar
mandi,,,,he) harus menggunakan password misalnya masuk ruangan makanan yaitu dengan
mengucapkan kata “masuk” lalu “hormat” tidak seperti yang kalian bayangkan, kami
tidak bisa langsung makan setelah
mengambil nasi dan kawan-kawanya, namun kami harus menunggu semua peserta
selesai menghadap piring makannya. Sesuatu yang menggambarkan kebersamaan,
walaupun belum terbiasa namun ternyata memang beda rasanya ketika kita bisa
makan bersama-sama, tambah nikmatanya. Prinsip mereka para tentara adalah “Satu
makan semua makan, satu tidak maka semuanya tidak”.
Dari materi-materi yang disampaikan tiga diantaraanya yang sangat
mengesankan untukku
Pertama@ Materi yang berjudul wawasan kebangsaan, yang masih
terekam di otakku adalah bahwa negara Indonesia kita tercinta ini ,di pikul
oleh empat pilar yaitu Politik, ekonomi, budaya dan TNI-AD. Empat pilar itu di
ibaratkan seperti empat kaki meja yang tiga diantaranya telah patah tinggal
kaki meja TNI-AD yang masih bertahan itupun sudah retak karena terpengaruh oleh
pilar lainnya,dan jika TNI-AD ini patah maka runtuhlah juga Nusantara ini, pada
intinya kita sebagai generasi penerus juga harus membantu menutupi keretakan
dari pilar yang tersisa dengan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi.
Kedua@ Caraka Malam -> Caraka adalah alat komunikasi yang
menggunakan jasa manusia, berita yang di amanahkan tersebut tidak boleh sampai
ditangan orang yang salah. Menariknya di kegiatan ini kami di lepas sendiri di
pertengahan padang akasiah, tapi untuk putrinya kami di beri keringanan,
sehingga kami di lepas berdua. Tanpa bantuan alat penerang apapun, petunjuk
yang diberikan adalah hanya mengikuti arah tali dan lampu lentera (lampu
minyak),..
Ketiga@ Outbond atau permainan yang menggugah adrenalin. Ada lima
wahana yang di tawarkan, ini pengalaman pertama aku merasakan bermain permainan
ala tentara ini.
1.
Jaring
pendaratan yang pertama kali kucoba, jaringnya seperti net voli namun tinggi
dan terbuat dari tambang kuat, menurutku diwahana ini masih bisa kuatasi
walaupun keringat dingin tak henti mengalir dari awal tadi,, he
2.
Jembatan
goyang adalah jembatan yang alas pijakanya terbuat dari potongan bambu, dan
pegangan tanganya terbuat dari tali karet. Dikatakan jembatan goyang karena
ketika kita menginjakan kaki maka jembatan tersebut bergoyang – goyang sehingga
di namailah “jembatan goyang” kata komandan yang memberikan instruksi,
3.
Jembatan
tali dua adalah jembatan yang hanya terdiri dari dua tali, bagian atas sebagai
pegangan dan bagian bawah sebagai pijakan, disini adrenalinku mulai tertantang,
harap-harap cemas ketika menyebrangi jenbatan ini walaupun sudah dilengkapi
dengan alat keamanan , tapi itu sebuah pengalaman yang bisa membuatku berteriak
ketika aku tidak seimbang diatas sana,
4.
Surfing,
permainan ini juga sangat membuatku lebih banyak mengeluarkan keringat dingin,
bagaimana tidak , kita harus jalan mundur dari tower yang tingginya kurang
lebih sepuluh meter, sangat menegangkan, disini kita lebih menggunakan kekuatan
kaki dan kekuatan tangan sebagai pengendali jalan kita,
5.
Flying
fox, permainan ini yang sangat berkesan untukku, disini kita bisa berteriak
lepas, terbang untuk beberapa detik, aku tak berani membuka mata, benar-benar
terbang, tak sedikit yang menangis sebelum meluncur, ada juga yang tiba-tiba
teriakanya melemah ketika hampir di darat, ternyata menangis karena ketakutanya
baru muncul setelah dia meluncur.
Pengalaman
yang luar biasa, walaupun hanya beberapaa hari namun sangat berkesan, mulai
dari belajar kehidupan ala tentara dan pengetahuan-pengetahuan baru yang ku
dapat tak mungkin mudah sirna oleh waktu, semoga ini semua dapat menjadi
pengetahuan juga untuk kalian,,,,Amin
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan