first experience

Insting Cinta
“Ya Rabb, jika sudah waktunya hamba menikah, berikanlah hamba jodoh bukanorang kampung sini”
Potongan do’a ini adalah bagian dari rangkaian do’a Fatimah di tiga per empat malamnya. gadis desa yang umurnya sudah berkepala tiga. Cantik yang ia miliki bukan karena tebalnya polesan alas bedak mahal,atau make-up yang ribet,senyum alaminyalah kecantikan  yang ia miliki. Kegiatan sehari-harinya adalah membantu mengajar di TPA (taman pendidikan Al-Qur’an) di madrasah diniyah yang dikelola oleh  pak jun.
Fajar mulai menyingsing. Sang surya mulai merayap. Di pagi yang cerah ini, fatim sengaja berhenti dari beberapa aktifitasnya, duduk di depan rumahnya. Asap dapur tampak mengepul dari rumah-rumah tetangganya. Matanya mengikuti jalanya dan pikiran-pikiranya yang rumit, terbang bersamanya kemudian karam di udara. Pikiran-pikiranya yang lain kembali muncul membuka lembar-lembar kesedihan. Menoreh kepedihan-kepedihan yang tertutup. Peristiwa dua tahun silam  membuatnya sangat kecewa dengan pemuda yang ada didesanya.
 Laki-laki lulusan mesir, namanya Hasbi. Anak keluarga kaya di kampungnya, dia datang dengan ayahnya untuk melamar fatim. Ayah fatim menerima lamaran itu tentu dengan persetujuannya. Kedua keluarga telah sepakat, entah alasan apa yang membuat fatim dengan mudah menerimanya, yang fatim tahu Hasbi adalah anak yang baik.  rencana pernikahan pun telah di putuskan mulai dari penetapan tanggal,pemesanan catering, penyewaan dekor, dan beberapa keperluan lain semuanya di tanggung oleh keluarga hasbi .
Seminggu lebih dari cukup untuk persiapan. Semua telah siap rumah sederhana fatim hampir mirip taman emas, semuanya berkilau sampai alas meja pun juga sengaja di pilih yang warna emas senada dengan warna dasar pelaminan .  para undangan telah datang, mereka berkumpul di dalam rumah fatim, ada juga yang duduk di luar karena memang sudah disediakan, sebagian tamu melingkari meja kecil yang di hadap penghulu, ayah fatim dan beberapa saksi.
Penghulu sudah menjabat tangan ayahnya, fatim yang menunggu di kamar hatinya cemas, bertanya-tanya bagaimana proses akad nikah akan berlangsung. Tamu-tamunya kelihatan senang melihat bunga desa akhirnya akan melepas lajangnya walaupun ada juga yang sakit hati karena cintanya tak bernada merdu. Namun teriakan seorang wanita yang memanggil nama hasbi mengejutkan setiap pasang mata yang hadir, semuanya tertuju pada seorang wanita bercadar yang menggendong bayi berjalan memasuki rumah.
“Hasbi,,lihatlah dia mirip sekali denganmu” kata wanita bercadar itu
Suara riuh para undangan memuncak semuanya bertanya-tanya, saling beradu pandang tengok kanan kiri ingin mengetahui siapa wanita itu dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang tersimpan di benak mereka masig-masing. Di dalam kamar, fatim menangis tak karuan rasa hatinya, fatim lunglai, bathinya tertusuk, tertampar atau apalah namanya,baginya gaun coklat emas bertabur manik-manik penuh kilauan yang ia kenakan waktu itu telah membelenggunya, cahaya mimpi-mimpi yang ada di khayalnya lenyap, rias pengantin yang telah di laburkan pada pipinya luntur oleh air mata kecewanya .sedangakan hasbi bisu seribu bahasa, diam membatu dan segera pergi bersama wanita misterius tadi tanpa berkata apapun. Ternyata hasbi sudah mempunyai istri di mesir sana, karena sudah lima bulan tidak kembali ke negeri paman syam itu maka dora menyusulnya ke tanah air tepatnya di desa karang sari yang ia tahu dari sahabatnya di mesir juga, setelah ia melahirkan anak pertamanya bersama hasbi.
Memang sudah dua tahun berselang namun rasa kecewanya masih membekas, di tambah lagi kelakuan farhan, preman pasar kampung yang mencoba berbuat tidak senonoh kepadanya, senja rabu di pertengahan jalan setapak, sunyi, sepi , ketika  pulang dari pasar rabu kampung sebelah, di jalan setapak itu suasana sunyi, hanya langkah kakinya yang dapat terdengar, lalu di depanya dari jarak sepuluh meter dari ia berjalan. Ketika itu farhan berjalan terhuyung dan membawa botol minuman, fatim takut, pikiran-pikiran negatif mulai memenuhi isi kepalanya dan perkiraannya pun benar, tiba-tiba farhan meraih tanganya, saat jarak sudah lima puluh centi darinya fatim mencoba memberontak sampai-sampai barang-barang belanjanya berserakan karena ingin melepaskan diri dari dekapan farhan, tapi syukulah dia bisa melepaskan diri dari belenggu farhan setelah balok kayu rambutan didaratkan kekepala farhan, farhan terhuyung, sedangkan fatim berlari, sesampainya dirumah, masuk kamar dan adzan pun telah di kumandangkan. Sejak dua kejadian itu fatim sangat kecewa dengan pemuda-pemuda desanya, maka dia selalu berdo’a semoga jodohnya bukan orang asli desanya.
###
Fatim duduk di bawah pohon rindang, di sekelilingnya aneka bunga bermekaran mengeluarkan semerbak keharuman, pakainya pun sangat indah lebih dalam di perhatikan mungkin sama dengan gaun rapuncel tokoh kartun Barbie yang sedang berada di taman kerajaan, di lehernya tergantung kalung bertuliskan namanya “Fatimah” indah dan ia sangat cantik, rambut hitamnya tergerai bak mayang, ada mahkota kecil diselipkan di atas kepalanya. Sayup-sayup Ia mendengar langkah kuda. Sebuah satuan nada-nada “tuk-tik-tak-tik-tuk” fatim menajamkan alat pendengaranya mencoba mencari arah suara itu. Dari arah timur tiba-tiba ada seorang pemuda berkuda, pemuda itu memakai pakaian ala kerajaan, bersepatu hitam tinggi. dia menghampiri fatim dan memberikan apel merah dengan berkata
“Aku adalah jodohmu”
Lalu pangeran itu terus menunggangi  kudanya
“hei,,,tunggu siapa namamu??”teriak fatim penasaran
pangeran terus saja berlalu, semakin jauh  semakin hilang suara langkah kuda dan lenyap oleh kepulan asap tebal. wajahnya tak tampak jelas, hanya berupa cahaya putih menyejukan. Fatim menyadari buah apel yang ada ditangannya, dia ingin mencobanya, menggigitnya dan rasanya sangat lezat tidak seperti rasa apel biasanya, belum pernah ia rasakan sebelumnya. Belum habis buah apel di tanganya fatim merasakan tubuhnya bergoyang-goyang seperti ada guncangan hebat atau telah terjadi gempa ? dan ada yang memanggil
“fatim,,,bangun sudah siang” ibunya membangunkan
Fatim beristighfar, Ternyata mimpi, setelah shalat subuh tadi dia tertidur dengan mukena yang masih melekat denganya.
###
Pagi-pagi pasar sudah penuh dengan penjual dan pembeli. Desa ini memang hanya memiliki satu pasar, sehingga tak heran setiap pagi pasar pagi ini selalu ramai. Ibunya menyuruhnya membeli sayur. Setelah daftar pesanan ibu telah habis, belum, ternyata masih ada lagi, membeli kecap manis , “lebih baik aku membeli di sebelah sana” katanya dalam hati, lalu kedua matanya tertuju pada sebuah kedai, bukan kedai penjual sembako tapi kedai buah apel yang dijajakan oleh salah satu pedagang disana. fatim singgah dan sekantong buah apel merah kini di tentengnya. pengeluaran yang tak terduga itu kini ada di dalam keranjang belanjaannya. Hanya beberapa meter dari tempat penjual apel fatim berlalu, seorang pemuda berteriak padanya
“ma’af nona,,,buah apel anda terjatuh,,” kata pemuda itu, dadanya naik turun, dia sedikit berlari tadi
“benarkah??? Terimakasih”
“sama-sama” dan pemuda itupun melanjutkan perjalananya
Beberapa saat fatim tenggelam oleh senyum pemuda asing tadi, wajahnya bersih dan teduh, tadi dia mengarahkan pandanganya kepada fatim tanpa ada ekspresi sedikitpun. Tapi, Fatim mungkin terlalu terbawa perasaan, ada sesuatu yang beda di hatinya. Beberapa menit kemudian, hatinya gelisah, pikiranya Sejenak kembali terdiam “seperti sangat kenal, siapa dia”hatinya bertanya-tanya padahal fatim belum pernah melihatnya, entah mengapa ia teringat akan mimpinya tadi malam, dan tanpa berfikir panjang fatim menggigit buah apel tadi. Rasa apel itu  pernah ia rasakan sebelumnya,benarkah??dimana?? tadi malam didalam mimpinya, mimpinya yang luar biasa, mimpi tadi malam yang ia kira hanya bunga tidur yang tak akan tumbuh tapi ternyata pagi ini mimpi itu menjadi kenyataan, mimpi itu indah terasa, hati fatim  bergejolak. Apakah ini dia??
“hhhhmmmm,,,,,rasanya enak sekali, sama dengan yang tadi malam” kata fatim, Lalu untuk memastikan dia mengambil buah apel  yang lain tapi rasanya memang berbeda
“YA Rabb,,pertanda apa ini??”
Banjarmasin, 20 september 2011

Comments

  1. WUiiihhh...cerpennya!!
    Inikah yg dikirim ke Penkit Nenk? :))

    ReplyDelete
  2. hh,,,,nggeh day,,,ayo bantu komentari juga ap kurangnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan

Popular posts from this blog

Kumpulan contoh RPP Bahasa Inggris.

Kunjungan Tambang di Satui

Manfaat belajar introduction to Linguistics